Jumat, 13 Maret 2009

Tentang si TOTI


Toti.

Itu adalah nama anakku. Jadi buat anda yang berpikir kalau aku membuat blog ini karena aku ngefans sama olahraga sepakbola anda salah. Ini tidak ada hubungannya dengan Toti yang pemain sepakbola terkenal itu.

Tidak pernah ada yang menyangka, bahkan diriku sendiri bahwa anakku akan aku beri nama Toti. Ceritanya terjadi begitu saja menjelang detik-detik terakhir aku harus memutuskan untuk memberi nama anakku, maklumlah namanya juga anak pertama, jadi belum punya pengalaman sama sekali.

Nama lengkapnya Tsurayya Muhammad Toti Al Jilany, bagus bukan? Mungkin terkesan terlalu berbau arab, padahal aku dan istriku adalah orang jawa tulen, bahkan kami berdua berasal dari satu desa yang sama, jadi orang bilang peknggo atau ngepek tonggo. Tapi bagiku nggak masalah karena aku termasuk orang yang menganut paham kalau lahir, mati, jodoh dan rejeki itu ada di tangan Tuhan. Jadi mau tetangga sendiri atau beda negara kalau memang jodoh ya pasti akan ketemu juga pada akhirnya.

Toti lahir disebuah Rumah Sakit didekat rumahku, kebetulan pada saat dia lahir aku tidak berada disamping istriku. Aku masih ingat betul pada saat istriku berjuang menahan rasa sakit demi si Toti tercinta, aku sedang berada di atas biskota menuju Stasiun Senen. Memang nasib menentukan begitu. Kebetulan aku sedang ada pekerjaan di Jakarta jadi begitu dikabari istriku mau melahirkan aku langsung berencana pulang tetapi ternyata si Toti buru-buru keluar dan tidak perduli untuk menunggu kepulanganku.

Sampai saat ini aku masih selalu bersyukur ketika mengingat kejadian itu. Karena Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan sehat keduanya.

Toti itu gabungan dari penggalan belakang namaku dan nama istriku. Nama panjang anakku itu aku dapat tidak secara langsung. Nama depannya Tsurayya, artinya bintang atau sekumpulan bintang. Aku mendapatkannya saat browsing nama-nama anak di internet. Sebetulnya agak aneh untuk nama akan laki-laki, tapi aku cuek aja, tetap ngotot untuk memakainya. Kemudian Muhammad mungkin anda semua sudah tahu artinya terpuji dan juga nama Nabi Muhammad Saw, utusan Tuhan terakhir di alam semesta ini. Al Jilany sendiri aku dapat ketika berada di dalam kereta api dalam perjalanan menuju ke Jakarta, kebetulan aku membaca artikel di sebuah majalah sufi tentang Syaikh Abdul Qadir Al Jilany. Dan akhirnya ketemulah belakang anakku. Kalau ada yang bertanya apa maksudnya? Aku dengan bangga akan menjelaskan kalau aku memberi nama itu maksudnya adalah supaya anakku kelak bisa seperti bintang atau orang besar, orang yang berhasil, orang yang terpandang, namun memiliki sifat yang terpuji dan shaleh layaknya Syaikh Abdul Qadir Al Jilany. Begitu..

Sekarang anakku sudah hampir 6 bulan. Luarbiasa perkembangan Toti. Maksudku luarbiasa merepotkan untuk aku dan istriku karena setiap malam harus begadang dan selalu harus siap terbangun kalau mendengar rengekannya minta minum, atau kadang cuma minta dikipasin karena keringatnya banyak yang keluar.

Tapi pengalaman yang tak tergantikan dengan apapun itu terus saja mengalir. Ada yang tidak bisa kujelaskan ketika ternyata semua kepenatan dari bekerja seharian bisa hilang begitu saja begitu aku melihat senyum Toti yang begitu lebar itu.

Nanti aku pasti akan lebih banyak bercerita tentang Toti yang menyenangkan itu.
Tunggu aja..

Tidak ada komentar: