Rabu, 10 Juni 2009

Ever After - Dream Everyone..


Cerita yang paling sering kita dengar tentang bagaimana kesabaran, kebaikan dan ketulusan akhirnya berbalas dengan kebahagiaan adalah kisah Cinderella. Entah bagaimana kisah ini bermula, tetapi hampir setiap orang pernah mengenalnya. Dan kisah ini tetap saja menjadi sebuah legenda yang menginspirasi sebagian besar orang bahwa ending cerita dari setiap perbuatan baik adalah kebaikan bagi diri kita sendiri.

Semua orang pasti memimpikannya..

Di sebuah rumah, hiduplah seorang anak yang sangat cantik dan baik hati. Dia diberi nama Cinderela oleh kedua kakak tirinya. Kakak tiri Cinderela itu sangat tidak suka dengan Cinderela. Tiap hari Cinderela selalu mendapatkan perlakuan yang kasar dari kedua kakak dan ibu trinya. Dia selalu disuruh mengerjakan semua pekerjaan rumah dan selalu dibentak-bentak.Hingga pada suatu hari, datanglah pegawai kerajaan ke rumah mereka. Pegawai kerajaan tersebut ternyata membawa undangan pesta dari sang raja. Kedua kakak dan ibu tiri Cinderala bersorak kegirangan. “Horeeee….. besok kita akan pergi ke Istana. Aku akan berdandan secantik mungkin, agar pangeran suka denganku”, teriak kedua kakak Cinderela. Mendengar teriakan kakak-kakaknya tersebut, lalu Cinderela meminta ijin pada ibu tirinya untuk ikut dalam pesta tersebut. Cinderela sangat sedih, karena ibu tiri dan kakak-kakak tirinya tidak mengijinkan dia ikut dalam acara itu. “Kamu mau pakai baju apa Cinderela? Apa kamu mau ke pesta dengan baju kumalmu itu?”, teriak kakaknya.Akhirnya waktu pelaksanaan pesta sudah tiba, semuanya sudah berdandan dengan cantik dan sudah siap berangkat. Cinderela hanya bias memandangi kakak dan ibu tirinya. Dia sangat sedih sekali,karena tidak dapat ikut dalam pesta itu. Dia hanya bisa menangis di dalam kamar dan membayangkan meriahnya pesta tersebut. “Andaikan aku bisa ikut dalam pesta itu, pasti aku akan senang sekali”, gumam Cinderela. Tidak berapa lama setelah Cinderela berkata, tiba-tiba ada suara dari belakangnya. “Janganlah engkau menangis Cinderela”. Mendengar suara itu, lalu Cinderela berbalik. Ternyata dia melihat ada seorang peri yang sedang tersenyum padanya. “Kamu pasti bisa dating ke pesta itu Cinderela”, kata peri itu. “Bagaimana caranya? Aku tidak punya baju pesta dan saudara-saudaraku juga sudah berangkat.”, tanya Cinderela pada peri itu. Tenanglah Cinderela, bawalah empat ekor tikus dan dua ekor kadal kepadaku", kata peri itu. Setelah semuanya dikumpulkan Cinderela, peri membawa tikus dan kadal tersebut ke kebun labu di halaman belakang. "Sim salabim!" sambil menebar sihirnya, terjadilah suatu keajaiban. Tikus-tikus berubah menjadi empat ekor kuda, serta kadal-kadal berubah menjadi dua orang sais. Cinderela pun disulap menjadi Putri yang sangat cantik, dengan memakai gaun yang sangat indah dan sepatu kaca."Cinderela, pengaruh sihir ini akan lenyap setelah lonceng pukul dua belas malam, jadi lamu harus pulang sebelum pukul dua belas”,kata peri itu. "Ya ibu peri. Terimakasih", jawab Cinderela. Setelah semuanya sudah siap, kereta kuda emas segera berangkat membawa Cinderela menuju istana. Setelah tiba di istana, ia langsung masuk ke aula istana. Begitu masuk, pandangan semua yang hadir tertuju pada Cinderela. Mereka sangat kagum dengan kecantikan Cinderela. "Cantik sekali putri itu! Putri dari negara mana ya ?" tanya mereka.">Akhirnya sang Pangeran datang menghampiri Cinderela. "Putri yang cantik, maukah Anda menari dengan saya ?" katanya. "Ya…," kata Cinderela sambil mengulurkan tangannya sambil tersenyum. Mereka menari berdua dalam irama yang pelan. Ibu dan kedua kakak Cinderela yang berada di situ tidak menyangka kalau putrid yang cantik itu adalah Cinderela. Pangeran terus berdansa dengan Cinderela. "Orang seperti andalah yang saya idamkan selama ini," kata sang Pangeran.Karena terlalu senang dan menikmati pesta itu, Cinderela lupa akan waktu. Jam mulai berdentang 12 kali. "Maaf Pangeran saya harus segera pulang..,". Cinderela menarik tangannya dari genggaman pangeran dan segera berlari ke luar Istana. Di tengah jalan, Cinderela terjatuh dan sepatunya terlepas sebelah, tapi Cinderela tidak memperdulikannya, ia terus berlari. Pangeran mengejar Cinderela, tetapi ia kehilangan jejak Cinderela. Di tengah anak tangga, ada sebuah sepatu kaca kepunyaan Cinderela. Pangeran mengambil sepatu itu. "Aku akan mencarimu," katanya bertekad dalam hati. Meskipun Cinderela kembali menjadi gadis yang penuh berpakaian tidak bagus lagi, ia amat bahagia karena bisa pergi pesta.Esok harinya, para pengawal yang dikirim Pangeran datang ke rumah-rumah yang ada anak gadisnya di seluruh pelosok negeri untuk mencocokkan sepatu kaca dengan kaki mereka, tetapi tidak ada yang cocok. Sampai akhirnya para pengawal tiba di rumah Cinderela. "Kami mencari gadis yang kakinya cocok dengan sepatu kaca ini," kata para pengawal. Kedua kakak Cinderela mencoba sepatu tersebut, tapi kaki mereka terlalu besar. Mereka tetap memaksa kakinya dimasukkan ke sepatu kaca sampai lecet. Pada saat itu, pengawal melihat Cinderela. "Hai kamu, cobalah sepatu ini," katanya. Ibu tiri Cinderela menjadi marah," tidak akan cocok dengan anak ini!". Kemudian Cinderela menjulurkan kakinya. Ternyata sepatu tersebut sangat cocok. "Ah! Andalah Putri itu," seru pengawal gembira. "Iya akulah wanita yang dicari pangeran”,kata Cinderela. “Selamat Cinderela!” Mendengar kata itu, Cinderela lalu menoleh kebelakang, dan dilihatnya ibu peri sudah berada di belakangnya. "Mulai sekarang hiduplah berbahagia dengan Pangeran di istana. Sim salabim!.," katanya peri tersebut. Begitu peri membaca mantranya, Cinderela berubah menjadi seorang Putri yang memakai gaun yang sangat bagus. "Pengaruh sihir ini tidak akan hilang sampai kapanpun Cinderela”, kata sang peri. Cinderela kemudian dibawa oleh pengawal istana untuk bertemu dengan sang pangeran. Sesampainya di Istana, Pangeran sangat senang sekali,dan menyambut kedatangan Cinderela. Akhirnya Cinderela menikah dengan Pangeran dan hidup berbahagia di dalam Istana.

Selasa, 09 Juni 2009

Kisah dari Seorang Teman


Ini kisah perjumpaan dua orang sahabat yang sudah
puluhan tahun terpisahkan hidupnya. Mereka
kangen-kangenan, ngobrol ramai sambil minum kopi
disebuah kafe. Awalnya topik yang dibicarakan adalah
soal-soal nostalgia zaman sekolah dulu, namun pada
akhirnya menyangkut kehidupan mereka sekarang
ini. "Ngomong-ngomong, mengapa sampai sekarang kamu
belum juga menikah?" ujar seorang kepada temannya yang
sampai sekarang membujang. "Sejujurnya sampai saat ini
saya terus mencari wanita yang sempurna. Itulah
sebabnya saya masih melajang. Dulu di Bandung, saya
berjumpa dengan seorang gadis cantik yang amat pintar.
Saya pikir ini adalah wanita ideal yang cocok untuk
menjadi istriku. Namun ternyata di masa pacaran
ketahuan bahwa ia sangat sombong. Hubungan kami putus
sampai di situ. Di Jakarta, saya ketemu seorang wanita
rupawan yang ramah dan dermawan. Pada perjumpaan
pertama, aku kasmaran. Hatiku berdesir kencang, inilah
wanita idealku. Namun ternyata belakangan saya
ketahui, ia banyak tingkah dan tidak bertanggung
jawab. Saya terus berupaya mencari. Namun selalu saya
temukan kelemahan dan kekurangan pada wanita yang saya
taksir. Sampai pada suatu hari, saya bersua wanita
ideal yang selama ini saya dambakan. Ia demikian
cantik, pintar,baik hati, dermawan, dan suka humor.
Saya pikir, inilah pendamping hidup yang dikirim
Tuhan"." Lantas?" sergah temannya yang dari tadi tekun
mendengarkan, "Apa yang terjadi? Mengapa kau tidak
segera meminangnya?" Yang ditanya diam sejenak. Suasana
hening. Akhirnya dengan suara lirih, sang bujangan
menjawab, "Baru belakangan aku ketahui bahwa ia juga
sedang mencari pria yang sempurna."