Selasa, 24 Maret 2009

Renungan buat Para Pemimpin

Tidak setiap orang mempunyai kesempatan untuk bisa memimpin. Meskipun secara kodrat setiap manusia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri, tetapi akan sangat berbeda nuansanya dengan memimpin sebuah tim, kelompok, organisasi atau apapun namanya. Perbedaan karakter dari masing-masing anggota kelompok yang berbeda-beda adalah tantangan utama bagi kita dalam mencapai apa yang menjadi tujuan.
Terkadang kita harus bisa menyadari bahwasanya tidak selamanya mengambil keputusan terbaik itu akan bisa memuaskan semua pihak. Tergantung dari sudut pandang mana masing-masing pihak itu melihatnya. Sama seperti pepatah bijak tentang gelas dengan isi setengah, sebagian akan mengatakan setengah kosong dan sebagian yang lain akan berpendapat bahwa gelas itu setengah isi.
Begitulah hidup, dan kita tidak akan bisa memaksakan apa yang menurut kita baik untuk orang lain, kecuali dalam posisi kita sebagai pemimpin. Seorang pemimpin harus mempunyai kualitas, kompetensi dan ketahanan terhadap hal-hal yang tidak mengenakkan manakala keputusan-keputusannya tidak mendapat respon yang baik dari semua orang. Pemaksaan terhadap penerimaan suatu keputusan seorang pemimpin seringkali perlu dilakukan demi tercapainya tujuan dan berjalannya roda kehidupan.
Tubuh kita sendiri merupakan suatu organisasi yang mana hati kita adalah pemimpinnya. Mau dibawa kemana diri kita tergantung kehendak hati. Mau menjadi seperti apa juga terserah pada hati. Jika hati kita cenderung negatif maka bisa dipastikan seluruh aktifitas kita juga akan negatif. Tetapi sebaliknya juga begitu, jika hati kita bersih, pikiran kita positif, maka semua tindakan dan perilaku kita juga kan menjadi baik dan disukai banyak orang.
Ego setiap orang pasti ada. Bahkan orang sebaik apapun pasti juga memiliki sifat egois meskipun kadarnya mungkin sedikit. Semua orang yang bisa mengalahkan egonya sendiri demi kepentingan banyak pihak maka dia berbakat untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.
Pemimpin itu berbeda dengan memimpin. Semua orang mungkin bisa menjadi pemimpin, tetapi belum tentu bisa memimpin. Ketika kita mampu memimpin, ada aroma profesionalisme dan aura kharismatis didalamnya.
Memimpin itu memang tidak mudah.
Jadi apakah anda memang layak?

Tidak ada komentar: